BELLA BLOG'S
Bella Blog's - Karena melihat kenyamanan di rumah susun Rawa Bebek, Jakrta. Warga Bukit Duri yang akan segera direlokasi pemerintah kota Jakarta Selatan merasa menyesal karena mereka sempat menolak tawaran pemerintah itu.
Nia seorang Ibu rumah tangga (35) yang dulu sempat berjuang mati-matian untuk mempertahankan rumah bedengnya di pinggiran Kali Ciliwung kini jadi malu begitu melihat tempat tinggal barunya. ungkap seorang ibu 2 anak "jujur saja, tempat ini lebih baik, lebih nyaman disini, saya sekeluarga betah."
Keluarga Nia merupakan salah 1 dari 363 KK warga Bukit Duri yang akan direlokasi. Tempat tinggal mereka akan diratakan dalam rangka penormalan kali ciliwung dalam waktu dekat. Dulu waktu tinggal di Bukit Duri, mana ada warga yang rumahnya punya kamar mandi.
Kita pakai kamar mandi bersama, kalau pagi pasti antre. Namun, disini tiap unit ada kamar mandi, ungkap Nia yang menempati 1 unit di rumah susun tersebut. Bagaimana tidak nyaman, dulu dia bertahun-tahun tinggal dirumah beratap seng dan berdinding kayu triplek.
Kini dia menempati unit dengan luas 6x6 meter persegi yang didalamnya terdapat 2 kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan toilet. Jadi malu kalau ingat dulu sempat menolak, Sependapat dengannya, Johari (42) mengungkapkan lebih nyaman tinggal di rusun, disini lebih bersih, lebih nyaman jadi tempat tinggal.
Hingga kemarin, sebanyak 212 kepala keluarga sudah memilih hengkang dari kekumuhan kali ciliwung. Hari ini, rencananya ada 60 keluarga yang akan menyusul mereka setelah mendengar cerita kehidupan yang jauh lebih baik di tempat itu.
Masih ada beberapa keluarga yang memilih bertahan karena mereka tidak mau jika diberi hunian di rusun. Mereka juga minta diberi uang kerahiman dari pemerintah. Penghuni rusun rawa bebk lainnya pindahan pasar ikan luar batang mengaku nyaman tinggal di hunian barunya.
Mereka mengatakan lingkungan di rusun Rawa Bebek lebih bersih, nyaman, dan adem. Seperti yang diakui oleh Paidi (50) yang sebelumnya tinggal di kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Paidi mengakui lingkungan di rusun lebih bersih, dan ongkos hidupnya tidak jauh beda waktu tinggal disana.
Nia seorang Ibu rumah tangga (35) yang dulu sempat berjuang mati-matian untuk mempertahankan rumah bedengnya di pinggiran Kali Ciliwung kini jadi malu begitu melihat tempat tinggal barunya. ungkap seorang ibu 2 anak "jujur saja, tempat ini lebih baik, lebih nyaman disini, saya sekeluarga betah."
Keluarga Nia merupakan salah 1 dari 363 KK warga Bukit Duri yang akan direlokasi. Tempat tinggal mereka akan diratakan dalam rangka penormalan kali ciliwung dalam waktu dekat. Dulu waktu tinggal di Bukit Duri, mana ada warga yang rumahnya punya kamar mandi.
Kita pakai kamar mandi bersama, kalau pagi pasti antre. Namun, disini tiap unit ada kamar mandi, ungkap Nia yang menempati 1 unit di rumah susun tersebut. Bagaimana tidak nyaman, dulu dia bertahun-tahun tinggal dirumah beratap seng dan berdinding kayu triplek.
Kini dia menempati unit dengan luas 6x6 meter persegi yang didalamnya terdapat 2 kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan toilet. Jadi malu kalau ingat dulu sempat menolak, Sependapat dengannya, Johari (42) mengungkapkan lebih nyaman tinggal di rusun, disini lebih bersih, lebih nyaman jadi tempat tinggal.
Hingga kemarin, sebanyak 212 kepala keluarga sudah memilih hengkang dari kekumuhan kali ciliwung. Hari ini, rencananya ada 60 keluarga yang akan menyusul mereka setelah mendengar cerita kehidupan yang jauh lebih baik di tempat itu.
Masih ada beberapa keluarga yang memilih bertahan karena mereka tidak mau jika diberi hunian di rusun. Mereka juga minta diberi uang kerahiman dari pemerintah. Penghuni rusun rawa bebk lainnya pindahan pasar ikan luar batang mengaku nyaman tinggal di hunian barunya.
Mereka mengatakan lingkungan di rusun Rawa Bebek lebih bersih, nyaman, dan adem. Seperti yang diakui oleh Paidi (50) yang sebelumnya tinggal di kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Paidi mengakui lingkungan di rusun lebih bersih, dan ongkos hidupnya tidak jauh beda waktu tinggal disana.