Dijodohkan Dengan Alasan Yang Tidak Masuk Akal Tapi Membuatku Bahagia

BELLA BLOG'S



Bella Blog's - 2 tahun lalu waktu aku pulang, aku lihat mama di kamar kelihatannya tidak sehat. Aku bilang, Ma sepertinya mama sakit deh. tapi mama malah nyerocos, Nak coba kmau pikir umur berapa sekarang, apa kamu tidak mau nikah apa?, begitu aku dengar, aku langsung ingin masuk kamar aja, tapi mama langsung tarik tanganku.


Kamu udah 28 tahun, dulu bilangnya belum punya kerjaan yang mapan, sekarang sudah, dulu bilang belum punya rumah, sekarang juga sudah lagi nyicil. masih alasan apa lagi sih.. udah kamu sekarang siap-siap, nanti sore mama kenalin kamu sama wanita. dandan yang rapi dikit.

Aku hanya bisa bengong sambil menyetujui hal ini. Mama sebenarnya tau, kalau aku susah move on dari pacarku waktu kuliah. Semenjak putus, aku memang lebih suka sendirian, lagian menurutku jomblo juga tidak segitu menyedihkannya.

Mungkin waktu mau cari temen ngobrol lebih susah, tapi sisanya ngak gimana juga. Siapa yang nyangka hari ini aku bakalan dijodohkan sama cewek anaknya tante kantin sebrang rumah. kantin mereka jualan mie dan bihun gitu. Mereka memang punya anak cewek namanya Lily.

Sebenarnya aku dan Lily sudah lama saling tau, jadi waktu ketemu sore itu, dia juga cuman senyum-senyum aja, Duh, jadi ga enak, kamu mah anak terpelajar, lulus kulia, kita mungkin gak akan cocok. tapi aku sih suka sama aku, terus aku bilang sama tante, eh tante langsung kenalin kamu.

Aku hanya dengar saja, biasanya Lily yang aku tau memang kalau tidak sibuk dikasir, ya lagi bikin mie. dia sering pakai masker sambil kerja, jadi aku jarang lihat wajahnya langsung, sebenarnya lumayan manis sih.

Lily sering ngobrol sama toko sebelahnya kalau lagi sepi, walaupun tidak cantik gimana, tapi dia polos dan manis, yah anak cewek yang berbakti sama orang tua juga. Lily ngomong, kamu punya kerjaan bagus, punya pendidikan bagus, aku cuman lulusan SMA, terus hanya kerja buat mie.

Tante bilang kamu juga suka nulis yah, aku pernah lihat tulisan kamu di koran, bagus deh. aku hanya bisa ketawa dan balas "ah nggak, itu nulis gitu doang." Boleh ga ajarin aku bahasa inggris? kemarin ada bule datang kesini, tapi aku tidak bisa ngomong apa apa. sampai salah kasih menu.

Waktu Lily cerita, dia semangat banget, matanya seolah-olah penuh harapan, tapi ternyata aku juga senang dengarnya. Akhirnya kami habiskan sore ini ngobrol bareng, sebenarnya kayaknya hanya Lily yang banyak ngomong dan aku dengerin.

Aku tidak nyangka waktu aku mau bayar ternyata Lily udah bayar duluan. Aku kaget tapi Lily cuman bilang, Tante bilang kamu juga kerja belum lama. biar kali ini aku yang traktir, lain kali giliran kamu ya. dalam hati aku hanya mikir, masih mau ada lain kali ya.

Walaupun bilang sama mama kalau Lily yah  lumayanlah, tapi sejak saat itu aku memang tidak pernah ngajak dia pergi lagi, sampai satu hari aku lihat mama nangis, waktu aku nanya ternyata cuman karena aku tidak menghubungi Lily lagi.

Akhirnya malam itu aku telepon Lily dan ajak dia pergi makan steak akhir pekan itu. kelihatan banget itu pertama kalinya Lily makan di hotel mewah, tapi aku merasa dia lucu, demi mamaku Lily akhirnya pacaran sama aku.

3 bulan kemudian kita sudah tunangan, lagian aku pikir kita udah saling tau sekian lama juga. Sejak itu mama jadi makin sering nongkrong di kantin sebrang bantu mamanya Lily.

Orang tua Lily juga sebenarnya baik sama mama, apalagi dengan hubungan aku sama Lily, yah memang keluarga kita bisa dibilang udah dekat banget. tidak berapa lama setelah itu aku menikah sama Lily.

Lily memang istri idaman banyak pria kali ya, dia setiap pagi bangun pagi dan siapin semua keperluan kantor, terus masih buatkan sarapan, terus dia akan pergi ke kantin bantu orangtuannya. Siang harinya, Lily pulang bersih bersih rumah, sore hari dia pergi ke pasar buat beli keperluan kantin besoknya.

Karena pekerjaan kita pun tidak sama, jadi Lily sering tanya aku ngapain aja di kantor, waktu aku ceritain, dia keliatannya serius banget dengerin, padahal aku tau dia tidak ngerti.Walaupun kita berdua tidak banyak obrolan yang nyambung, tapi aku tidak bilang aku tidak suka dia.

Demi aku, dia berubah banyak, dia panjangin rambutnya, dan cuman karena aku suka, dia belajar nanam bunga di taman, bahkan dia banyak pakai waktunya buat baca buku, dan sering bilang dia harus ujian sendiri.

Lily terus maju, aku juga senang, kadang aku ingin peluk atau cium dia tiba-tiba, cuman aku tidak pernah seperti itu sebelumnya, aku takut dia tidak biasa aku yang terlalu romantis seperti ini. Setelah kami 5 bulan menikah, Lily hamil anak kembar.

Mama tentunya senang banget, apalagi anak kami ternyata 1 pria dan 1 wanita. mama bilang sejak aku nikah sama Lily, semuanya jadi semakin lancar, bahkan bisa punya anak kembar seperti ini, kurang apa hidup aku coba.

Saat inilah mama bilang, untung aja kan waktu itu mama jodohin kamu sama dia. Mama udah lihat dia bisa bawa keberuntungan buat kamu, di tangannya ada tanda lahir yang bagus banget artinya, bisa bawa keberuntungan.

Waktu itu aku hanya diam dan bengong. Jadi waktu itu mama paksa aku nikahin Lily hanya karena itu. Mama jawab "ya iyalah, kalau tidak mama juga mungkin tidak akan jodohin kamu sama anak yang tidak kuliah. tapi ya karna mama lihat Lily juga anaknya baik sih, menantu ideal lah."

Alasan ini memang buat aku bingung, tapi yah karena aku lihat hidupku sekarang, aku tetap bersyukur. Aku mencintai Lily dan kedua anak kami yang sekarang hamnpir 1 bulan. waktu aku nulis cerita ini, aku hanya ingin bilang, cari istri itu tidak selalu harus lihat penampilan luarnya.

Tapi harus tau luar dalam, karena istri yang cantik dalamnya yang bakalan buat kamu bahagia. Lily bilang kalau anak kami sudah besar, dia mau nerusin kantin mertuaku, supaya orang tuanya bisa istirahat dan tidak kerja lagi.

Punya anak perempuan yang begitu berbakti dan baik hati memang luar biasa hebat. aku sekarang benar-benar bersyukur bisa menikahi Lily.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »